Mengenal Introvert: Apakah Introvert Itu Penyakit?

Apakah Introvert Itu Penyakit

Ada pertanyaan yang muncul pada sebagian masyarakat umum yang menanyakan apakah introvert itu penyakit? Ya kepribadian introvert yang cenderung menyendiri serta menutup diri seringkali dipandang sebelah mata oleh banyak orang.

Padahal dari banyak penelitian diketahui fakta jika orang yang lebih suka menyendiri dan cenderung pendiam ternyata memiliki sisi positif. Selain itu kepribadian introvert juga tak selalu berarti si pemilik punya potensi membahayakan. Inilah yang tak banyak orang ketahui.

Padahal tak menutup kemungkinan ada banyak kepribadian seperti itu di ranah masyarakat luas. Nah agar paham apakah introvert itu penyakit atau bukan, silahkan ikuti uraiannya pada artikel di bawah ini hingga tuntas.

Introvert = Sakit Jiwa?

Dari para ahli American Psychological Association, orang introvert memiliki kecenderungan untuk menarik diri dari keramaian. Para introvert juga lebih pendiam, menyukai ketenangan serta suka menyendiri.

Akan tetapi diketahui juga orang dengan kepribadian introvert sangat tak suka tergesa-gesa atau lebih cenderung berhati-hati. Seseorang dengan kepribadian introvert juga lebih suka bekerja sendiri, secara mandiri.

Akan tetapi tak sedikit para ekstrovert yang tak mampu melihat hal-hal positif tersebut. Para ekstrovert yang merupakan lapisan terbesar kepribadian masyarakat luas merasa jika sifat introvert itu adalah sebuah “penyakit” yang harus diperbaiki.

Mungkin kasus krim*nal dan ter*risme yang terjadi dimana banyak melibatkan oknum yang memiliki kecenderungan menarik diri membuat pandangan itu tercipta. Selain itu banyak juga kasus boenuh diri atau hal merugikan lainnya yang melanda orang dengan kepribadian introvert.

Namun meski kasus itu ada, tapi bukan berarti introvert itu adalah penyakit. Introvert adalah salah satu jenis kepribadian yang cenderung pemalu serta pendiam. Para introvert terbiasa memproses semua kejadian secara pribadi dalam pikirannya sebelum mengutarakannya.

Jadi apakah introvert itu penyakit? Jawabannya adalah bukan!

Kenyataan Introvert

Dari uraian di atas telah jelas terjawab pertanyaan apakah introvert itu penyakit? Akan tetapi tak bisa dipungkiri kenyataan bahwa masih banyak anggapan sebaliknya. Bahwa, para introvert memiliki kesehatan mental bahkan sisi kehidupan yang kurang baik jika dibandingkan dengan ekstrovert.

Yang mana hal ini menciptakan kondisi psikososial yang tak menguntungkan bagi para introvert.

Padahal sebagaimana dengan ekstrovert yang terbuka dan spontan, para introvert juga punya keseimbangan mental serta kehidupan yang baik. Hanya saja kebahagian bagi para introvert memiliki desain yang tak sama dengan milik para ekstrovert.

Seseorang berkepribadian introvert bukan berarti sedang tertekan serta mengalami depresi. Jadi para introvert tak harus menemui dokter spesialis kesehatan jiwa (psikiater) untuk memperbaiki keadaannya.

Masyarakat luas masih banyak yang belum tahu jika pada kenyataannya ada banyak sekali hal positif yang ada pada diri introvert. Misalnya memiliki kebijaksanaan yang lebih, merupakan pendengar yang baik serta jeli dalam menilai suatu keadaan.

Berikut rincian beberapa hal positif dari para introvert untuk menjawab pertanyaan umum apakah introvert itu penyakit?

Nilai Positif Dalam Sikap Introvert

Para pemilik kepribadian introvert bukanlah pribadi yang antisosial atau sombong karena tak mau membaur pada lingkungan sekitarnya. Hanya saja para introvert memang memiliki ukuran kehidupannya sendiri.

Tak banyak yang paham bahwa justru terkandung banyak sekali nilai positif yang ada pada kepribadian introvert. Penasaran apa saja? Silahkan cermati uraiannya sebagai berikut.

1. Bijak Memimpin

Seorang introvert yang menjadi pemimpin memiliki kecenderungan untuk membiarkan bawahannya mengutarakan ide atau gagasan baru. Hal tersebut karena para introvert memiliki keterampilan mendengarkan yang jauh lebih baik.

Kondisi tersebut tentu pada akhirnya akan menghasilkan kinerja yang baik karena berbagai ide inovatif memiliki wadah sehingga muncul ke permukaan. Sebaliknya pemimpin yang ekstrovert, meski tak selalu, akan cenderung heboh dengan ide miliknya sendiri.

Hal tersebut membuat para karyawannya menjadi pasif bahkan menjadi karyawan ABS, Asal Bapak Senang.

2. Pendengar yang Baik

Memiliki keterampilan untuk mendengar yang baik membuat para introvert mampu memproses informasi dengan lebih matang. Para introvert akan berusaha memahaminya terlebih dahulu baru kemudian merespon informasi tersebut dengan pertimbangan seksama.

3. Jeli dengan Keadaan

Introvert yang cenderung pendiam akan memiliki waktu yang jauh lebih banyak untuk membaca atau memperhatikan bahasa tubuh dan ekspresi orang. Hal tersebut membuatnya jadi jeli membaca keadaan dan memiliki keterampilan lebih baik untuk komunikasi antar pribadi.

4. Teman Berkualitas

Kebanyakan introvert akan merasa lelah saat berada di tengah banyak orang. Oleh karena itu para introvert hanya akan memperkuat koneksinya dengan orang yang dikenalnya saja.

Keadaan itu membuat para introvert akan sangat setia, perhatian dan penuh komitmen dengan lingkungan kecilnya tersebut.

Ciri-ciri Introvert

Meski introvert identik dengan menyendiri, namun tak selalu yang sedang sendiri adalah para introvert. Agar tak salah menilai, berikut ciri-ciri introvert dari banyak sumber:

1. Menyendiri di Waktu Luang

Bagi pemilik kepribadian introvert, menghabiskan waktu luang dengan melakukan aktivitas pribadi secara mandiri adalah hal yang menyenangkan. Keadaan menyendiri tersebut justru akan menimbulkan perasaan damai dan lega.

2. Merasa Lelah Saat Banyak Bersosialisasi

Introvert tak membenci interaksi sosial. Introvert juga tak menghindari interaksi sosial. Akan tetapi introvert merasa lelah jika terlalu sering berinteraksi. Jadi para introvert akan tetap berkumpul bersama teman-teman, namun lain waktu introvert akan lebih suka menyendiri.

3. Menyukai Bekerja Sendiri

Introvert biasanya lebih menyukai bekerja sendiri daripada bekerja dalam tim atau kelompok. Namun bukan berarti introvert kesulitan bergaul dengan orang lain. Hal tersebut hanya karena introvert lebih mudah berkonsentrasi saat bekerja sendiri.

4. Lebih Senang di Balik Layar

Introvert biasanya lebih suka bekerja di belakang layar. Introvert juga lebih suka melakukan penelitian atau menuliskan laporannya daripada mempresentasikan hasil penelitiannya tersebut.

5. Menyukai Lingkaran Terdekat

Biasanya introvert memiliki lingkaran kecil pertemanan berkualitas yang memiliki peran penting dalam kebahagiaannya, daripada lingkaran besar yang hanya kenalan biasa.

Nah dari pemaparan ciri-ciri introvert diatas sudah jelas bukan, apakah introvert itu penyakit atau bukan?

Penyebab Introvert

Setelah paham ciri-ciri introvert, berikut penyebab seseorang memiliki kepribadian introvert.

Sebuah kepribadian terbentuk dari gabungan dua faktor utama, yaitu genetik dan lingkungan hidupnya. Susunan genetik sifat seseorang yang berasal dari orangtua kandung akan memainkan peran utama dalam menentukan seseorang menjadi introvert atau sebaliknya.

Dari penelitian terbukti jika terdapat kemungkinan besar seseorang yang lahir dari keturunan introvert akan memiliki kepribadian introvert juga. Akan tetapi kepribadian tersebut juga akan terbentuk lewat kondisi lingkungan hidupnya.

Melihat dan mengamati bagaimana cara anggota keluarga dalam berlaku serta merespon lingkungan sosialnya juga turut andil dalam membentuk kepribadian. Seiring waktu, faktor lingkungan yang ikut memberi corak kepribadian akan bergeser meluas.

Gaya pengasuhan, jenis pendidikan, pengalaman bersama teman sebaya, termasuk pengalaman hidup lainnya terutama di masa kecilnya juga ikut berperan.

Demikianlah uraian yang dapat disampaikan, semoga dapat menjawab gamblang pertanyaan apakah introvert itu penyakit?

Posting Komentar untuk "Mengenal Introvert: Apakah Introvert Itu Penyakit?"