Self Serving Bias Adalah Hal Buruk, Yuk Kenali Lebih Dalam!

Self Serving Bias

Kebiasaan seseorang untuk self serving bias adalah hal buruk yang nantinya tak hanya akan merugikan dirinya sendiri. Hubungan dengan lingkungan sekitarnya juga akan ikut memburuk karena kebiasaan yang satu itu.

Sesekali Anda mungkin pernah berjumpa dengan seseorang yang kerap memuji dirinya pada saat sukses. Namun cenderung untuk mencari kambing hitam saat mengalami kegagalan, entah pada keadaan, orang lain atau bahkan menyalahkan peristiwa yang terjadi.

Kondisi kejiwaan yang seperti itu tentu membawa ketidak nyamanan bagi orang yang berada di sekitar dirinya. Untuk lebih paham jika self serving bias adalah hal yang sangat merugikan, mari ikuti uraiannya di bawah ini.

Mengenal Apa Itu Self Serving Bias

Self serving bias adalah kebiasaan seseorang untuk selalu menjadikan faktor eksternal sebagai kambing hitam, dan menganggap keberhasilan adalah karena dirinya. Kebiasaan buruk ini dapat terjadi baik pada laki-laki maupun pada wanita dari berbagai kalangan usia.

Dalam dunia psikologi konsep berpikir bias ini adalah sebuah kesalahan sistematis dalam memproses dan memahami informasi yang seseorang terima. Informasi tersebut terolah dengan cara berpikir yang salah sehingga menimbulkan asumsi.

Misalnya, ketika melihat orang lain lebih sukses dari dirinya, ada yang menyalahkan keadaan atau bahkan Tuhannya yang dianggap tak adil. Asumsi tersebut salah karena tidak menyertakan data bagaimana orang sukses tersebut bekerja keras dan berjuang demi kesuksesannya itu.

Faktor Penyebab Munculnya Self Serving Bias

Ada dua faktor besar yang dapat mempengaruhi munculnya self serving bias adalah sebagai berikut ini:

1. Self-Enhancement

Self-Enhancement adalah suatu konsep peningkatan diri untuk menjaga harga diri suatu individu. Caranya adalah dengan menyalahkan kekuatan eksternal atas kegagalan yang terjadi. Sikap tersebut diharapkan akan membebaskan dirinya dari tanggung jawab pribadi.

2. Self-Presentation

Self-Presentation adalah sebuah keinginan untuk selalu tampil sempurna di depan orang individu lainnya untuk mempertahankan citra dirinya. Caranya dengan selalu memuji dirinya sebagai satu-satunya faktor penyebab keberhasilan yang telah tercapai.

Fenomena Unik Self Serving Bias

Uniknya meskipun self serving bias adalah masalah kejiwaan di semua populasi, namun ada faktor lain yang ternyata juga ikut berpengaruh. Misalnya faktor usia, budaya, diagnosis klinis, ataupun jenis kelamin penderita self serving bias.

Dari berbagai sumber, ada penemuan fakta jika self serving bias adalah hal yang biasa terjadi pada budaya Barat, seperti Amerika Serikat dan Kanada. Akan tetapi kondisi kejiwaan ini cenderung jarang terdapat pada budaya Timur, misalnya Tiongkok dan Jepang.

Hal tersebut karena terdapat budaya individualisme yang tinggi pada budaya Barat. Yang mana adanya penekanan terhadap pencapaian pribadi serta harga diri yang sangat dijunjung tinggi.

Sedangkan pada budaya Timur terdapat budaya kolektivis, yang cenderung akan mengaitkan suatu kesuksesan pribadi dengan faktor lainnya. Misalnya dukungan keluarga atau keberuntungan.

Selain karena budaya, faktor usia ternyata juga ikut berperan. Karena self serving bias adalah hal yang juga sangat biasa terjadi pada anak-anak serta dewasa laki-laki di atas 55 tahun.

Jenis Self Serving Bias

Untuk memudahkan penanganan, self serving bias ini terbagi menjadi beberapa bentuk berbeda, yaitu:

1. Self-Serving Attribution

Self-Serving Attribution yaitu kecenderungan sikap dan cara berpikir seseorang yang akan selalu menghubungkan hasil atas suatu pencapaian. Jika hasil pencapaian positif maka itu berasal dari dirinya sendiri dan jika hasil negatif maka itu karena kesalahan faktor eksternal.

2. Self-Congratulatory Comparisons

Self-Congratulatory Comparisons yaitu suatu keadaan kejiwaan yang membuat seseorang selalu membandingkan diri sendiri lebih tinggi dari pada orang lain. Individu ini akan cenderung memandang dirinya lebih etis, baik, pintar, dan lain sebagainya.

3. Illusory Optimism

Illusory Optimism yaitu suatu keadaan jiwa berupa optimisme yang tidak realistis. Individu jenis ini akan selalu mengharapkan agar segala sesuatu dapat berakhir dengan baik sesuai harapan atau pemikirannya.

4. False Consensus for Fallings

False Consensus for Fallings yaitu pemahaman yang salah karena seorang individu menganggap semua orang akan memiliki sikap, pandangan, bahkan minat yang sama dengan dirinya.

Kerugian Self-Serving Bias

Sebenarnya pada beberapa kasus self-serving bias akan dapat membantu mendorong harga diri seseorang dapat meningkat. Namun secara umum self serving bias adalah hal yang merugikan karena:

1. Membuat Diri Tak Dapat Berkembang

Individu pemilik kondisi self-serving bias akan terlalu sibuk melakukan berbagai evaluasi pada faktor eksternal. Akibatnya waktu akan habis tanpa mampu melakukan perbaikan diri sendiri.

2. Timbul Rasa Sombong

Karena terjebak dalam asumsi pribadi jika diri sendiri adalah yang terbaik, maka akan membuat jatuh dalam kesombongan. Akibatnya menjadi terlena, tak mau memperbaiki dan meningkatkan kualitas diri padahal banyak sekali orang lain yang kompetensinya lebih tinggi.

3. Merusak Hubungan

Karena sikap sombong, maka orang lain akan enggan untuk berinteraksi dengan dirinya. Tentunya tak akan ada orang yang mau jika sering dijadikan sebagai kambing hitam terus menerus bukan?

Cara Mengatasi Self-Serving Bias

Cara terbaik mengatasi self serving bias adalah:

1. Lakukan Evaluasi Diri

Ajak diri Anda atau orang lain pemilik kondisi self-serving bias untuk melakukan muhasabah atau evaluasi diri. Lakukan hal tersebut baik pada saat mengalami kesuksesan maupun pada saat mengalami kegagalan, agar paham akan eksistensi orang lain.

2. Self-Care, Self-Positive dan Self Love

Cara mengatasi kondisi psikologis self-serving bias berikutnya adalah memperbanyak waktu untuk lebih memperhatikan diri sendiri. Hal tersebut demi menjaga keseimbangan asumsi yang terbentuk pada pikiran yaitu:

  • Tak semua kegagalan yang terjadi akibat faktor eksternal. Faktor internal karena kurangnya kemampuan dibandingkan dengan orang lain juga turut memberikan kontribusi.
  • Tak semua kesuksesan murni berasal dari diri sendiri. Camkan jika sebagai makhluk sosial, sekecil apapun pasti akan membutuhkan bantuan individu lainnya, termasuk dalam meraih kesuksesan.
  • Hargai diri dengan sewajarnya agar semangat tetap hidup sekaligus mampu sebagai pereda stres dari proses yang sedang Anda jalankan.
  • Hal tersebut dapat melalui perilaku positive self yaitu terbiasa memberikan ucapan positif bagi diri sendiri, terutama saat melakukan kesalahan. Dengan melakukan hal ini maka akan mampu memaklumi diri serta menerima telah melakukan kesalahan.
  • Lakukan juga self-love yaitu memberikan apresiasi untuk diri sendiri atas semua yang telah berlalu.

3. Terima Keadaan Diri Apa Adanya

Belajar menerima diri apa adanya juga akan dapat mengurangi self-serving bias. Menerima diri artinya mampu menerima semua kekurangan diri yang tak Anda sukai.

4. Lakukan Self Talk

Lakukanlah self talk terutama saat sedang mengalami kegagalan. Berikan kalimat-kalimat positif pembakar semangat.

5. Fokus Ke Diri Sendiri

Alihkan energi untuk menyoroti kekurangan orang lain pada kegiatan perbaikan diri. Tak semua hal di dunia ini dapat Anda kontrol, daripada tenaga terbuang sia-sia lebih baik gunakan untuk memperbaiki diri saja.

Sebenarnya perilaku self serving bias adalah perilaku yang tak berbahaya. Akan tetapi akan menimbulkan dampak gangguan mental yang serius. Oleh karena itu jangan lupa lakukan beberapa hal cara penanganan sebagaimana uraian di atas.

Posting Komentar untuk "Self Serving Bias Adalah Hal Buruk, Yuk Kenali Lebih Dalam!"