Kecerdasan Adversitas: Pengertian, Ciri, dan Cara Mengoptimalkan

Kecerdasan Adversitas

Di dalam dunia pendidikan, mungkin Anda sudah sering mendengar tentang Intelligence Quotient (IQ), Emotional Quotient (EQ), dan Spiritual Quotient (SQ). Namun, selain ketiga jenis kecerdasan tersebut, masih ada satu jenis kecerdasan yaitu kecerdasan adversitas (AQ).

Apa yang dimaksud dengan AQ (Adversity Quotient)? Pengertian kecerdasan adversitas, ciri-ciri, dan cara untuk mengoptimalkan kecerdasan AQ akan dibahas dalam artikel ini. Simak langsung informasi lengkap tentang kecerdasan adversitas atau AQ melalui artikel ini ya!

    Pengertian dan Definisi dari Kecerdasan Adversitas

    Dulu sebagian orang lebih mengenal istilah IQ untuk menunjukkan tingkat kecerdasan seseorang. Setelah itu, ilmu pengetahuan terus berkembang dan teori tentang kecerdasan EQ, SQ, dan AQ akhirnya muncul sebagai teori yang dianggap dapat mengukur kecerdasan seseorang.

    Namun, keempat jenis kecerdasan tersebut memiliki perbedaan satu sama lain. Perbedaan IQ, EQ, SQ, dan AQ terletak pada pengertiannya. Kecerdasan IQ lebih menunjukkan kemampuan seseorang dalam mengatasi kesulitan.

    Kecerdasan EQ menunjukkan kemampuan seseorang dalam mengelola atau memunculkan perasaan emosi tertentu terhadap situasi yang sedang dialaminya.

    Sementara kecerdasan SQ menunjukkan kemampuan jiwa seseorang untuk mengembangkan dirinya untuk menerapkan nilai positif.

    Sementara itu, secara singkat kecerdasan adversity adalah kemampuan seseorang untuk bertahan dalam menghadapi kesulitan tertentu dan kemampuan mengatasi tantangan hidup yang sedang dialaminya.

    Orang yang pertama kali mempopulerkan teori Adversity Quotient pada tahun 2007 adalah Paul G Stoltz. Kecerdasan adversitas dalam perspektif Paul G Stoltz diperoleh dengan melakukan riset lebih dari 500 kajian di seluruh dunia untuk mendukung teori tentang AQ.

    Hasilnya pun sangat bermanfaat karena ternyata AQ memiliki peranan penting dalam menentukan kesuksesan seseorang di masa yang akan datang. Pentingnya AQ menurut Paul G Stolz dapat menunjukkan beberapa hal sebagai berikut, yaitu:

    • Kemampuan seseorang bertahan menghadapi kesulitan dan kemampuan untuk mengatasinya.
    • Mengetahui seseorang yang mampu mengatasi kesulitan dan seseorang yang tidak akan bertahan mengatasinya.
    • Mengetahui siapa yang akan melampaui harapan dan potensi diri serta mengetahui orang yang akan gagal.
    • Mengetahui orang yang akan tetap bertahan dan orang yang akan menyerah.

    Selain mengemukakan tentang pentingnya atau manfaat AQ, Paul G Stoltz juga mengemukakan pendapat tentang pengertian AQ secara umum. Apakah arti dari Adversity Quotient menurut Paul?

    AQ adalah kemampuan untuk bertahan terhadap tantangan dan mengubah hambatan atau tantangan tersebut menjadi peluang untuk memperoleh keberhasilan.

    Kecerdasan ini mempengaruhi pengetahuan, kreativitas pengambilan risiko, kesehatan, kesuksesan, motivasi, dan lain sebagainya.

    Contoh dari Kecerdasan Adversitas

    Seperti apa contoh kecerdasan adversitas? Misalnya, semua pelajar di dalam satu kelas diberikan tugas dengan deadline yang sudah semakin dekat. Sementara itu, ujian kenaikan kelas juga akan diadakan sebentar lagi. Setiap pelajar akan memberikan respon yang berbeda-beda terhadap situasi tersebut.

    Ada pelajar yang menyalahkan guru kenapa harus memberikan tugas di waktu mendekati ujian. Ada juga yang menyalahkan diri sendiri karena tidak mampu konsentrasi mengerjakan tugas dan belajar untuk mempersiapkan ujian.

    Namun, ada juga pelajar yang berusaha dengan giat untuk mengerjakan tugas hingga selesai sekaligus belajar agar bisa menghadapi ujian dengan baik.

    Di dalam kondisi tersebut sebenarnya diperlukan tingkat kecerdasan AQ yang tinggi. Pelajar yang memiliki kecerdasan AQ tinggi tidak akan menyalahkan orang lain maupun dirinya sendiri ketika menghadapi suatu tantangan atau hambatan.

    Pelajar yang memiliki AQ tinggi tentu saja akan menerima kondisi bahwa ada deadline tugas dan ujian yang semakin dekat. Ia terpacu dan termotivasi untuk segera menyelesaikan tugas deadline tersebut.

    Sementara itu, ia juga tetap berusaha belajar untuk mempersiapkan ujian dengan optimal. Pelajar tersebut menganggap kesulitan ini hanya bersifat sementara dan akan segera selesai jika ia menghadapinya dan mampu bertahan untuk mengatasinya.

    Ciri-ciri atau Indikator Kecerdasan Adversitas

    AQ memiliki beberapa ciri atau indikator, sehingga bisa menunjukkan kemampuan AQ seseorang tinggi atau rendah. Apa saja karakteristik dari AQ? Berikut ini beberapa ciri atau karakteristik kemampuan AQ, yaitu:

    • Kelancaran atau kefasihan dalam kemampuan menghasilkan beragam ide.
    • Keluwesan untuk mengajukan berbagai model pendekatan untuk menjadi jalan keluar pemecahan masalah.
    • Keaslian untuk melahirkan gagasan-gagasan dari pemikirannya sendiri.
    • Kemampuan menguraikan atau menjelaskan sesuatu dengan terperinci.
    • Perumusan kembali atau pengkajian kembali suatu persoalan atau masalah dengan cara yang berbeda dari umumnya.

    Selain itu, menurut Paul G Stoltz, kecerdasan adversitas memiliki empat dimensi yaitu dimensi control, reach, origin & ownership, dan juga endurance. Apa yang dimaksud dengan keempat dimensi tersebut? Berikut ini penjelasan masing-masing dimensi dalam AQ, yaitu:

    1. Control

    Kemampuan seseorang untuk dapat mengendalikan suatu permasalahan atau kesulitan yang akan dihadapinya pada masa depan. Seseorang yang memiliki kemampuan AQ tinggi akan mampu mengendalikan dirinya untuk menghadapi permasalahan yang sedang dihadapi.

    2. Origin & Ownership

    Kemampuan untuk melakukan analisis asal kesulitan yang dihadapi. Selain itu, dimensi origin & Ownership juga menunjukkan kemampuan seseorang dalam mengakui kesulitan atau persoalan tersebut dalam hidupnya.

    Seseorang dengan QA tinggi pastinya akan menerima permasalahan yang dihadapinya dan tidak akan menyalahkan orang lain maupun keadaan.

    3. Reach

    Reach merupakan kondisi sejauh mana kondisi kesulitan atau permasalahan akan mempengaruhi bagian-bagian lainnya dalam kehidupan. Seseorang yang memiliki AQ tinggi dan memiliki masalah, maka permasalahan tersebut tidak akan mempengaruhi bidang kehidupannya yang lain.

    4. Endurance

    Endurance berupa daya tahan, kecepatan, dan juga ketepatan seseorang dalam menghadapi serta menyelesaikan masalah dalam hidupnya. Seseorang dengan AQ tinggi dapat menghadapi permasalahan dengan solusi yang tepat dalam waktu cepat dan lebih efektif.

    Cara untuk Optimalisasi Kecerdasan Adversitas

    Adversity Quotient anak-anak maupun orang lain tentunya berbeda-beda. Namun, kemampuan atau kecerdasan AQ dalam diri seseorang sebenarnya dapat ditingkatkan dengan beberapa cara. Apa yang Anda lakukan untuk meningkatkan adversity quotient?

    Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan untuk optimalkan kecerdasan AQ, yaitu:

    1. Melatih Kemampuan Mendengarkan

    Kemampuan mendengar yang dimaksud di sini bukan hanya mendengarkan informasi lalu diterima apa adanya. Namun, informasi yang didengarkan harus dipikirkan kembali. Cara melatih kemampuan mendengarkan untuk meningkatkan AQ adalah mendengarkan respon dari berbagai orang.

    Misalnya, ada satu permasalahan yang dimiliki oleh beberapa orang. Seseorang yang ingin meningkatkan kemampuan AQ dapat berlatih mendengarkan respon dari masing-masing orang terhadap permasalahan yang sama tersebut.

    Setelah mendengarkannya, ia harus dapat menyadari dan bertanya kepada diri sendiri tentang respon-respon terbaik yang dapat dilakukan untuk menghadapi permasalahan serupa.

    2. Melatih Kemampuan Menggali

    Selain belajar mendengarkan atau listened, cara optimalisasi kecerdasan AQ yang dimiliki seseorang adalah melatih kemampuan menggali atau explored terhadap penyebab suatu kondisi permasalahan. Seseorang harus terbiasa mengenali dan mencari tahu penyebab masalah yang sedang dialaminya.

    Beberapa pertanyaan yang dapat digunakan untuk membantu belajar explored permasalahan, yaitu:

    • Seberapa besar masalah yang sedang dihadapi?
    • Apa penyebab dari terjadinya permasalahan tersebut?
    • Apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak seharusnya dilakukan untuk menghadapi permasalahan tersebut?
    • Apakah keputusan yang diambil untuk menyelesaikan permasalahan tersebut sudah tepat?

    Setelah menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, seseorang tentu saja dapat memiliki alternatif tindakan sebagai solusi atau permasalahan yang sedang dihadapi.

    3. Melatih Kemampuan Menganalisis

    Bagaimana cara meningkatkan AQ? Cara lainnya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kecerdasan AQ adalah melatih kemampuan menganalisis suatu permasalahan. Cara ini sebenarnya hampir sama dengan melatih kemampuan menggali, tetapi keduanya berbeda.

    Kemampuan analisis harus dapat dilakukan seseorang dengan belajar menganalisis berbagai bukti-bukti yang menyebabkan suatu permasalahan terjadi. Beberapa jenis bukti yang harus dianalisis untuk melatih kemampuan AQ, yaitu:

    • Bukti bahwa seseorang ternyata tidak dapat mengendalikan permasalahan yang terjadi.
    • Bukti kesulitan yang mempengaruhi bidang lain dalam kehidupan.
    • Bukti tentang alasan permasalahan dapat berlangsung lebih lama.

    Bukti berupa fakta-fakta tersebut nantinya akan membuat individu dapat menemukan faktor-faktor pendukung AQ yang akan menjadi pembelajaran ketika ada permasalahan yang akan dihadapi di masa depan.

    4. Melatih Kemampuan untuk Melakukan Suatu Kegiatan

    Salah satu cara meningkatkan kecerdasan adversitas yang bagus untuk dicoba adalah berlatih kemampuan untuk melakukan suatu kegiatan atau tindakan nyata. Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi suatu permasalahan tentunya dilakukan setelah menganalisis masalah yang terjadi.

    Selain itu, sebelum melakukan tindakan penyelesaian masalah, seseorang sebaiknya terbiasa untuk mencari berbagai informasi tambahan untuk berjaga-jaga. Informasi tambahan tersebut dapat digunakan untuk membantu mengendalikan situasi atau keadaan sulit yang dapat terjadi mendadak.

    Beberapa pertanyaan yang harus dijawab diri sendiri sebelum melakukan tindakan nyata, yaitu:

    • Bagaimana cara untuk memperoleh berbagai informasi tambahan?
    • Bagaimana cara mendapatkan kendali terhadap situasi yang sedang dihadapi?
    • Bagaimana cara untuk mengurangi dampak negatif yang dapat terjadi dari tindakan yang dilakukan?
    • Berapa lama dampak tersebut dapat terjadi?

    Setelah menjawab beberapa pertanyaan di atas, seseorang dapat mulai melakukan tindakan yang dianggap benar untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

    5. Cara Lainnya yang dapat Dilakukan

    Selain keempat cara yang sudah dijelaskan di atas, sebenarnya masih ada cara lain yang dapat dilakukan untuk meningkatkan atau mengoptimalkan kecerdasan AQ yang dimiliki seseorang.

    Cara lainnya yang dapat dilakukan adalah melakukan konsultasi dengan pakar profesional dan berpengalaman.

    Saat ini, sudah ada banyak pakar atau konsultan yang membuka jasa untuk membantu client dalam meningkatkan potensi diri, termasuk kecerdasan AQ.

    Anda bisa langsung datang ke tempat praktik para konsultan atau menghubunginya terlebih dahulu melalui website, telepon, atau media lainnya.

    Selain berkonsultasi, konsultan pasti akan membantu Anda melakukan berbagai macam tes untuk mengetahui tingkat kecerdasan atau kemampuan dasar yang dimiliki.

    Setelah itu, Anda akan mendapatkan berbagai saran yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kecerdasan AQ maupun potensi lainnya. Cara atau metode yang diberikan tentu saja akan menyesuaikan dengan diri Anda, sehingga akan lebih efektif dan juga efisien.

    Penutup

    Kecerdasan adversitas atau AQ adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk bertahan dalam menghadapi kesulitan dan akhirnya mampu menyelesaikan kesulitan tersebut. Kecerdasan AQ sangat berpengaruh terhadap perilaku dan cara hidup seseorang di dalam kehidupan.

    Bagaimana, kini Anda sudah tahu bukan mengenai serba-serbi dari AQ? Semoga informasi di atas bermanfaat ya!

    Posting Komentar untuk "Kecerdasan Adversitas: Pengertian, Ciri, dan Cara Mengoptimalkan"