Mengenal Pola Asuh Permisif dan Dampak Negatifnya

Pola Asuh Permisif

Apakah orang tuamu menggunakan pola asuh yang permisif? Bagaimana pola asuh orang tua yang permisif? Jangan khawatir, artikel kali ini berjudul mengenal pola asuh permisif dan dampak negatifnya.

Sesuai dengan judulnya, kita akan mengulas tentang pola asuh yang satu ini. Apakah pola asuh ini baik atau cenderung buruk pada anak? Jangan lupa untuk disimak sampai akhir!

Pengertian Pola Asuh Permisif

Pola asuh permisif ini adalah pola asuh dimana orang tua cenderung memberikan kebebasan berlebih pada anak. Orang tua ini memberikan banyak kasih sayang kepada anaknya.

Di pola asuh permisif ini orang tua bertindak sebagai “sahabat yang baik” untuk anaknya. Namun, benarkah pola asuh ini efektif untuk anak?

Dampak Negatif Pola Asuh Permisif

Ada beberapa dampak negatif dari orang tua yang menggunakan pola asuh ini kepada anaknya.

1. Anak Menjadi Egois

Pola asuh permisif ini bersifat memanjakan anak, akibatnya anak menjadi egois. Nantinya anak tidak bisa berbagi dengan orang lain. Keegoisan ini akan merugikan dirinya sendiri, dan orang lain.

Anak yang egois cenderung tidak memiliki banyak teman, karena mereka lebih mementingkan dirinya sendiri. Di sekolah mereka bisa saja dikucilkan. Dan hal ini nanti akan memberikan dampak psikis sang anak.

2. Anak Kurang Bisa Bersosialisasi

Terbiasa mendapat banyak kasih sayang orang tua menjadikan anak yang mengenal pola asuh permisif ini kekurangan empati. Sehingga anak tidak bisa bersosialisasi dengan banyak orang. Anak cenderung akan berteman dengan orang yang menurutnya bisa memberikan kebebasan untuknya.

Selain itu, karena sifat egois, dan mau menang sendiri membuat mereka cenderung tidak memiliki teman.

3. Cenderung Tidak Bisa Mengelola Emosi

Anak yang mengenal pola asuh permisif tidak bisa mengendalikan emosi mereka. Karena mereka selalu ada dalam kondisi yang “menyenangkan” sehingga ketika tertimpa hal yang sulit, mereka sulit mengelolanya.

4. Tidak Mau Diatur

Biasanya anak yang memiliki pola asuh ini cenderung tidak mau diatur. Karena mereka terbiasa dibebaskan oleh kedua orang tuanya dalam melakukan sesuatu. Jadi mereka tidak biasa untuk mematuhi aturan yang berlaku.

Dampaknya sangat fatal, terlebih jika mereka tidak mematuhi aturan yang berlaku di masyarakat atau negara.

5. Berperilaku Nakal

Semua yang diinginkan terpenuhi, membuat anak dengan pola asuh ini memiliki kecenderungan berperilaku nakal dibandingkan anak yang lain. Alasannya karena mereka terlalu bebas, dan tidak pernah dikekang untuk melakukan banyak hal yang mereka suka.

Dampaknya jika anak berperilaku nakal, anak bisa terlibat dalam hal buruk. Anak nantinya akan terjerumus pada pemakaian ob4t, minuman ber4lk0hol, dan hal negatif lainnya.

6. Tidak Tepat Waktu

Anak yang diasuh dengan pola asuh ini biasanya tidak terbiasa untuk disiplin terutama disiplin waktu. Biasanya mereka tidak diberi batasan oleh orang tuanya, akibatnya mereka tidak mempunyai kedisiplinan waktu.

7. Kebiasaan yang Buruk

Kebiasaan ini muncul akibat kebebasan yang dimiliki anak. Anak tidak dimarahi ketika menonton TV terus menerus, atau tidak dibatasi dalam bermain game. Akibatnya anak memiliki kebiasaan buruk yang tercipta dari kebebasan yang dimiliki.

Pola asuh permisif ini memberikan banyak dampak negatif yang tercipta dari kebebasan pengasuhan orang tua. Orang tua sebaiknya tidak harus membebaskan anak dalam segala aspek. Penting untuk memberi batasan-batasan dengan aturan yang jelas.

Setelah mengenal pola asuh permisif dan dampak negatifnya, Anda bisa menyimpulkan sendiri apakah pola asuh ini bisa diterapkan atau tidak. Atau, Anda ingin menerapkan jenis pola asuh yang lain karena dampak pola asuh bagi perkembangan anak akan berbeda-beda.

Posting Komentar untuk "Mengenal Pola Asuh Permisif dan Dampak Negatifnya"