Dampak Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perkembangan Anak

Dampak Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Terhadap Perkembangan Anak

Masa anak-anak memang menjadi cikal bakal karakter seseorang ketika sudah dewasa, pada masa ini anak anak akan mudah menyerap informasi dari luar. Perkembangan mental anak dan sifat bisa dipengaruhi oleh dampak pola asuh orang tua pada anak.

Pola asuh akan menunjang perkembangan sosial, psikologis yang sehat serta perkembangan mental anak. Hal-hal tersebut akan berperan dalam membentuk karakter anak saat dewasa nanti, dalam dunia psikologi terdapat empat jenis pola asuh berikut penjelasan untuk Anda.

Jenis Pola Asuh Orang Tua Kepada Anak

Menjadi orang tua memang bukan hal yang mudah, terutama dalam membesarkan dan mendidik anak. Dampak pola asuh orang tua pada anak menjadi hal yang harus Anda pelajari selaku orang tua. Hal ini karena pola asuh akan menentukan karakter dan psikologis anak.

Terdapat beberapa jenis pola asuh orang tua yang dapat Anda pelajari setelah menjadi orang tua atau bagi Anda yang belum menjadi orang tua, sebagai bekal di kemudian hari. Beberapa pola asuh tersebut yaitu:

1. Pola Asuh Orang Tua Otoriter

Tipe orang tua dalam mengasuh anak yang pertama yaitu otoriter, pengertian pola asuh otoriter yaitu orang tua dalam hal ini menjadi pemegang kekuasaan tertinggi. Orang tua bertindak sebagai penguasa atau mendominasi dalam mengasuh anak.

Karakteristik dari keluarga atau orang tua otoriter diantaranya yaitu tegas, kaku dan menerapkan hukuman jika anak melakukan suatu kesalahan yang melanggar aturan. Orang tua cenderung selalu merasa benar ketika berpendapat.

Dampak pola asuh orang tua pada anak yang positif yaitu anak akan memiliki karakter yang disiplin serta patuh terhadap aturan. Namun, biasanya orang tua yang selalu merasa benar jarang sekali mendengarkan pendapat anak karena itu dianggap tidak menyelesaikan masalah.

Dampak negatifnya yaitu anak menjadi tidak terbiasa mengambil keputusan sendiri dan merasa takut jika tidak menuruti kemauan orang tua. Dampak lainnya yaitu membuat emosi anak meledak-ledak, cenderung menjadi pribadi yang otoriter serta hubungan interpersonal dengan orang lain kurang baik.

2. Pola Asuh Orang Tua Permisif

Jenis pola asuh yang kedua yaitu pola asuh permisif dimana pola asuh jenis ini berbanding terbalik dengan pola asuh otoriter. Pola asuh permisif lebih dikenal dengan pola yang selalu “serba boleh” atau memanjakan anak.

Orang tua yang seperti ini akan menjadi teman yang baik bagi anaknya karena selalu memberikan kehangatan, interaksi yang cukup baik serta memberikan perhatian lebih. Ciri lainnya yaitu orang tua selalu membebaskan kemauan anak, mewujudkan apa yang diinginkan dan tidak memberi batasan.

Anak yang dididik dengan pola asuh seperti ini akan cenderung menjadi anak manja dan kurang disiplin. Namun, anak akan menjadi orang kreatif karena sudah terbiasa mengekspresikan dirinya. Tapi pada jangka waktu panjang anak menjadi bingung karena tidak terbiasa dibatasi.

Dampak pola asuh orang tua pada anak menggunakan cara permisif bisa berdampak negatif. Dampak negatifnya yaitu anak menjadi sulit untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, cenderung memberontak, selalu menuntut, emosi dan motivasi untuk belajar menjadi kurang.

3. Pola Asuh Orang Tua Cuek

Dampak pola asuh orang tua pada anak selanjutnya yaitu pola asuh cuek, biasanya terjadi pada orang tua yang mempunyai masalah pribadi serta orang tua yang sibuk. Masalah pribadi ini dapat berupa masalah keuangan, penyalahgunaan 0bat, atau terlibat perilaku negatif lainnya.

Pada pola asuh seperti ini orang tua hanya akan memenuhi kebutuhan fisik dasar atau finansial saja kepada anak. Kebutuhan fisik seperti makan, pakaian dan tempat tinggal sementara itu kebutuhan secara emosional dan psikologis jarang terpenuhi karena aktivitas pribadi serta jarang berinteraksi.

Anak yang mengalami hal seperti ini akan lebih dekat dan dididik oleh televisi, video games, gawai dan berbagai hal lain yang lebih dekat dengannya. Saat kecil mungkin anak belum merasakan bahwa orang tuanya terlalu sibuk, namun semakin besar akan semakin sadar dan merasa dirinya tidak penting.

Hal tersebut membuat anak menjadi pribadi yang lebih mandiri karena sudah terbiasa melakukan suatu hal tanpa dampingan orang tua. Dampak lain yang mungkin terjadi yaitu anak menjadi pribadi yang bermasalah dikemudian hari, emosi tidak terkontrol, kesulitan berkomunikasi dan menjalin relasi.

4. Pola Asuh Orang Tua Demokratis

Pengertian pola asuh demokratis yaitu kombinasi antara pola asuh otoriter dan permisif. Menurut jurnal pengaruh pola asuh serta didukung oleh penelitian UGM, pola asuh seperti ini dapat mencegah anak mempunyai masalah kepribadian.

Pola asuh demokratis merupakan pola asuh yang paling baik untuk diterapkan dalam mendidik anak. Anak diberi batasan serta konsekuensi ketika batasan tersebut dilanggar, batasan dan konsekuensi ini harus dijelaskan kepada anak terlebih dahulu supaya tetap terjalin komunikasi yang baik.

Orang tua juga tetap harus memberikan pujian, hadiah jika anak mendapat prestasi serta dukungan emosional. Dengan begitu komunikasi antara orang tua dan anak akan terjalin baik sehingga anak menjadi pribadi yang patuh dan jujur.

Pola asuh seperti ini membuat kepribadian anak seimbang, seperti disiplin dengan memiliki komunikasi baik, mandiri dalam mengambil keputusan, kreatif, percaya diri dan bahagia secara psikologis. Karakteristik seperti ini dapat menjadi kunci sukses anak di masa yang akan datang.

Selain 4 jenis pola asuh orang tua di atas, terdapat beberapa jenis pola asuh modern hasil dari penelitian yang dilakukan para ahli.

Faktor Yang Mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua Pada Anak

Pola asuh orang tua itu dibentuk, faktor yang mempengaruhi pola asuh ada berbagai faktor. Faktor tersebut dapat membentuk orang tua berperilaku baik atau sebaliknya terhadap anak.

Dalam mengubah dampak pola asuh orang tua pada anak menjadi lebih baik, sebagai orang tua Anda juga perlu belajar mulai dari mengenal kelebihan serta kekurangan dalam diri. Adapun faktor-faktor yang bisa mempengaruhi pola asuh yaitu sebagai berikut :

  • Persamaan pola asuh yang diterima Anda ketika dulu saat anak-anak, hal ini membuat Anda mempunyai pola asuh yang sama terhadap anak Anda saat ini.
  • Kepribadian orang tua, seperti orang tua yang pemarah yang tidak sabaran melihat perubahan anak atau orang tua yang sensitif lebih berusaha mendengarkan keluhan anak.
  • Pengaruh lingkungan menjadikan orang tua muda mencontoh kebiasaan orang disekitar, baik kakak, tetangga dan lain sebagainya.
  • Agama serta keyakinan menjadi salah satu faktor pola asuh orang tua. Semakin kuat keyakinan yang dimiliki orang tua maka semakin kuat pula pengaruhnya terhadap anak.
  • Pendidikan orang tua tentang ilmu parenting terlalu minim.
  • Status sosial ekonomi, orang tua dengan ekonomi baik cenderung memberi kebebasan pada anak sedangkan ekonomi yang kurang baik mengajarkan anak untuk bekerja keras.
  • Usia orang tua menjadikan pola asuh terhadap anak berbeda, karena orang tua yang lebih muda cenderung mengikuti kehendak sedangkan orang tua yang mempunyai usia jauh dengan anak akan kesulitan masuk dalam dunia si anak.

Dampak pola asuh orang tua pada anak sangat berperan penting dalam perkembangan mental dan psikologis anak. Oleh karena itu Anda sebagai orang tua harus banyak belajar mengenai ilmu parenting agar anak tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik.

Posting Komentar untuk "Dampak Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perkembangan Anak "