Cara Mengatasi Anak Hyperaktif yang Paling Tepat
Salah satu tanda tumbuh kembang anak yang perlu Anda ketahui sebagai orang tua adalah perilaku hyperaktif. Anak hyperaktif biasanya akan berkegiatan lebih aktif, perhatiannya mudah teralihkan, dan bertindak impulsif. Tak jarang Anda atau orang tua lainnya mungkin akan merasa kewalahan untuk mencari cara mengatasi anak hyperaktif.
Pada dasarnya anak yang masih dalam tahap perkembangan akan beraktivitas secara energik dan berapi-api. Namun, Anda perlu waspada apabila tingkah laku anak terlalu berlebihan sehingga beresiko membahayakan orang lain yang ada di sekitarnya. Sebab, bisa jadi anak Anda mengalami gejala ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder).
Gejala ADHD
Selagi kita membahas tentang aktivitas berlebih pada si kecil, mungkin Anda juga harus tahu apa saja gejala anak yang beresiko mengalami ADHD. Secara teori perilaku hyperaktif pada anak dengan ADHD digolongkan menjadi dua, yaitu inatensi (kurang memperhatikan) dan hyperaktif-impulsif (tidak bisa diam).
1. Gejala Anak Hyperaktif Kategori Inatensi
- Perhatiannya mudah teralihkan dan cenderung pendek
- Mudah lupa
- Sering ceroboh ketika mengerjakan tugas fisik
- Sulit mengikuti instruksi aktivitas yang butuh banyak waktu
2. Gejala Anak Hyperaktif Kategori Hyperaktif-Impulsif
- Tidak bisa duduk diam di satu tempat, terlebih di suasana tempat yang tenang
- Selalu menggerakkan bagian tubuh tertentu secara berlebihan, misal kaki dan tangan
- Rutinitas bicara yang terlalu banyak
- Suka bertindak tanpa berpikir terlebih dahulu
- Sering merasa gelisah
Cara Mengatasi Anak Hyperaktif
Beruntunglah Anda karena sudah mengunjungi artikel ini karena kami akan menjelaskan apa saja cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi perilaku hyperaktif pada si kecil.
1. Buat Jadwal Olahraga Rutin
Cara mengatasi anak hyperaktif yang pertama ini cukup efektif dan banyak orang tua lain terapkan. Sebab dengan olahraga, tenaga anak akan tersalurkan ke hal yang lebih positif. Selain itu olahraga juga bermanfaat untuk menjaga keseimbangan konsentrasi dan kontrol diri si kecil.
Bahkan sebagai bonus, anak akan punya kegemaran atau hobi baru yang bermanfaat untuk kehidupan dewasanya nanti. Contoh bentuk olahraga yang bisa Anda terapkan kepada anak adalah berlari, bersepeda, atau olahraga bola seperti sepak bola dan basket.
2. Tetapkan Jadwal Kegiatan yang Terstruktur
Selain olahraga, Anda juga bisa membuat kegiatan aktif anak selama di dalam rumah, lho. Hal ini berkaitan dengan sifat si kecil yang cenderung cemas apabila tidak melakukan banyak aktivitas. Maka dari itu, Anda perlu buat jadwal kegiatan yang lengkap dengan arahan jelas agar anak bisa mengikuti dengan baik.
Anda tidak harus membuat kegiatan yang terlalu kompleks atau aktivitas baru. Anda bisa mulai dengan kegiatan sehari-hari yang sederhana selama mereka di rumah, misalnya jadwal bangun tidur, mandi, makan, belajar, bermain di dalam rumah, hingga waktu tidur.
Dengan begitu anak Anda akan memiliki pola pikir yang selalu tersusun, terencana, dan lebih disiplin.
3. Jauhkan Dari Hal yang Akan Mengganggu Konsentrasi
Cara mengatasi anak hyperaktif ini ditujukan ketika mereka sedang waktunya belajar tugas sekolah atau tugas harian selama di rumah. Hal ini dikarenakan anak yang hyperaktif cenderung kesulitan berkonsentrasi dengan satu hal.
Cobalah untuk jauhkan anak-anak dari sekitar pintu, jendela, ataupun sumber kebisingan lain yang beresiko menarik perhatiannya. Tapi jangan paksa anak untuk berdiam atau duduk tenang karena mereka akan lebih merasa cemas.
Pastikan juga mereka sudah dalam keadaan kenyang sebelum memulai belajar agar perhatiannya tidak teralihkan untuk mencari makanan ataupun minuman.
4. Buatlah Peraturan yang Jelas Namun Mendidik
Jika anak terdeteksi hyperaktif disamping pola didik Anda yang santai, inilah saatnya untuk mengubah cara didik Anda. Mengapa demikian? Sebab, mendidik anak-anak hyperaktif perlu peraturan yang konsisten dan jelas.
Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan pemahaman dan kebiasaan diri bahwa mereka hidup punya aturan, baik tertulis maupun tidak tertulis. Perlu Anda perhatikan pula bahwa aturan yang dimaksud disini adalah aturan yang tetap mendidik.
Misalnya, jika mereka melanggar aturan yang sudah dibuat, maka Anda harus berikan konsekuensinya dan sampaikan alasannya dengan cara yang baik dan jelas.
5. Terapi Perilaku Kognitif
Apabila cara mengatasi anak hyperaktif di atas tidak berhasil, mungkin inilah saatnya Anda mengikutkan anak ke kegiatan terapi perilaku kognitif. Terapi ini harapannya dapat mengubah pola pikir dan perilaku anak agar lebih tenang.
Nantinya seorang terapis akan mengajukan beberapa pertanyaan kepada anak untuk menganalisis apakah hyperaktif sang anak ada kaitanya dengan ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder).
Terapis juga akan membantu orang tua perihal cara terbaik dalam menangani aktivitas anak yang berlebih sesuai intensitas hyperaktifnya. Cara ini juga bagus bagi Anda yang kesulitan menahan emosi akibat tingkah laku anak sehingga bisa langsung ditangani oleh yang lebih ahli.
Anak Hyperaktif Tak Selalu ADHD
Perlu kami tegaskan bahwa anak yang super aktif tidak selalu tergolong anak hyperaktif dengan ADHD. Bisa jadi anak Anda tiba-tiba bertingkah laku berlebihan karena faktor-faktor di bawah ini.
1. Masalah Emosional
Bila Anda sudah melakukan semua cara mengatasi anak hyperaktif di atas, Anda perlu melihat dari sisi lain mereka, salah satunya adalah kondisi emosional. Kondisi seorang anak yang tidak bisa duduk diam juga menjadi tanda bahwa ia mengalami gangguan kecemasan (Anxiety Disorder).
Atau ketika anak susah berkonsentrasi, bisa jadi karena pernah mengalami peristiwa yang membuat dirinya trauma. Maka dari itu, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter anak atau psikiater.
2. Stress
Siapa sangka jika lingkungan sekitar anak yang penuh tekanan malah bisa menjadi anak bertingkah laku hyperaktif. Sebab secara naluriah mereka akan mencari "pelarian" agar tidak merasakan tekanan yang ada di sekitarnya.
Hal ini akan diperparah apabila orang tua atau orang dewasa yang ada di sekitarnya sedang stres karena mereka akan ikut merasakan rasa stress tersebut. Hubungan harmonis dalam keluarga sangat penting menjaga kesehatan mental anak.
3. Masalah Kesehatan
Jangan anggap sepele hyperaktif anak. Bukan untuk menakut-nakuti, tapi ada kemungkinan bahwa anak Anda berperilaku berlebihan karena memiliki masalah kesehatan seperti penyakit tiroid.
Penyakit tiroid memiliki gejala yang susah dibedakan dengan ADHD, contohnya kecemasan dan kesulitan berkonsentrasi. Inilah pentingnya untuk tidak selalu memvonis penyakit apapun sehingga kami sarankan untuk berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan penanganan yang seharusnya.
Yuk, Atasi Anak Hyperaktif Dengan Benar!
Dari sekian cara mengatasi anak hyperaktif di atas, hal yang perlu Anda persiapkan secara matang adalah kesabaran dan tenaga ekstra. Sebab jika Ada tidak dalam keadaan prima, bisa-bisa Anda melakukan cara kekerasan hanya untuk menghentikan perilaku hyperaktif si kecil.
Tidak ada satupun ob4t bisa menyembuhkan anak yang hyperaktif. Namun Anda bisa mengelola perilaku anak dengan support dan cara mendidik yang tepat. Semoga informasi dan tips dari kami bisa membantu permasalahan Anda dalam mencari cara mengatasi anak hyperaktif yang terbaik. Selamat mencoba!
Posting Komentar untuk "Cara Mengatasi Anak Hyperaktif yang Paling Tepat "
Posting Komentar