Perbedaan Bimbingan dan Konseling di Sekolah

Perbedaan Bimbingan dan Konseling di Sekolah

Hampir setiap kali menggunakan istilah bimbingan selalu diikuti dengan konseling, meskipun pada praktiknya keduanya memiliki perbedaan.

Penyebutan yang bergandengan ini mengingat persamaan bimbingan dan konseling, yakni keduanya merupakan layanan yang diberikan kepada peserta didik agar mereka dapat mengembangkan dirinya secara optimal.

Sementara perbedaan bimbingan dan konseling adalah, bimbingan merupakan keseluruhan program layanan khusus yang diberikan kepada peserta didik untuk pengembangan dirinya, sedangkan konseling merupakan salah satu teknik dalam layanan bimbingan.

Konseling memegang peranan penting dalam keseluruhan program layanan bimbingan. Konseling sebagai pusatnya bimbingan, sehingga penyebutan layanan khusus tersebut menggunakan istilah Bimbingan dan Konseling.

Namun demikian, sebagai Guru BK, mahasiswa jurusan BK, maupun orang yang berkecimpung dalam dunia pendidikan perlu memahami secara detail perbedaan bimbingan dan konseling.

Artikel berikut akan mengulas secara kompehensif perbedaan antara bimbingan dan konseling.

Konsep Dasar Bimbingan dan Konseling

Bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara individual maupun kelompok, agar mandiri dan bisa berkembang secara optimal dalam aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir.

Bimbingan dan konseling merupakan upaya proaktif dan sistematik dalam memfasilitasi individu untuk mencapai tingkat perkembangan yang optimal, pengembangan perilaku yang efektif, pengembangan lingkungan, dan peningkatan fungsi atau manfaat individu dalam lingkungannya.

Perubahan perilaku peserta didik tersebut merupakan sebuah proses perkembangan individu melalui interaksi antara individu dengan lingkungan secara sehat dan produktif.

Bimbingan dan konseling memiliki peran, tugas, dan tanggung jawab untuk mengembangkan lingkungan, membangun interaksi dinamis antara peserta didik dengan lingkungan, membelajarkan peserta didik untuk mengembangkan, mengubah, dan memperbaiki perilaku.

Kegiatan bimbingan dan konseling dilakukan melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung sesuai dengan tujuan masing-masing berdasarkan norma-norma yang berlaku.

Strategi layanan bimbingan dan konseling dilakukan secara individual, kelompok, maupun klasikal dengan pendekatan yang bersifat preventif, kuratif, dan preservatif.

  • Pendekatan preventif, yaitu mengantisipasi atau mencegah terjadinya masalah dan/atau mempersiapkan individu dengan bekal pengetahuan, pemahaman, sikap, dan keterampilan dalam menghadapi masalah yang akan muncul.
  • Pendekatan kuratif, yaitu membantu individu yang memiliki masalah agar dapat mengatasi masalah tersebut dengan potensi yang dimilikinya.
  • Pendekatan preservatif, yaitu membantu individu meningkatkan dan mengembangkan potensi diri, sikap, dan kebiasaan-kebiasaan yang positif yang telah dilakukannya.

Dalam implementasinya, pendekatan-pendekatan di atas memerlukan strategi pelayanan yang berbeda, disinilah letak perbedaan bimbingan dan konseling.

Pengertian Bimbingan dan Konseling

Perbedaan bimbingan dan konseling dapat dicermati dari pengertian masing-masing. Secara etimologis, bimbingan berasal dari kata guidance yang berarti bantuan atau tuntunan, dan counseling (konseling) yaitu pemberian nasihat, anjuran, dan pembicaraan dengan bertukar pikiran (Tohirin, 2011).

Secara terminologis, bimbingan merupakan bagian dari keseluruhan program pendidikan yang ditujukan untuk membantu mengoptimalkan perkembangan peserta didik. Bimbingan merupakan layanan khusus, layanan ahli dalam konteks memandirikan peserta didik.

Bimbingan adalah seluruh program atau semua kegiatan dan layanan yang diarahkan pada membantu peserta didik agar dapat menyusun dan melaksanakan rencana serta melakukan penyesuaian diri dalam semua aspek kehidupannya sehari-hari.

Sedangkan konseling adalah proses pemberian bantuan melalui wawancara konseling kepada peserta didik yang sedang mengalami masalah agar dapat mencapai pemahaman yang lebih baik terhadap dirinya, dan mengatasi masalah yang dihadapi dengan potensi yang ada dalam dirinya.

Tujuan konseling adalah mengubah perspektif dan sikap peserta didik yang mendasari perbuatan, pemikiran, pandangan, dan perasaan agar berkembang menjadi lebih baik.

Konseling merupakan salah satu teknik atau layanan dalam bimbingan yang bersifat terapeutik dengan karakteristik berikut,

  • Konseling tidak sama dengan nasihat, sebab dalam konseling proses berfikir dan pemecahan masalah ditemukan dan dilakukan sendiri oleh konseli.
  • Konseling mengupayakan perubahan-perubahan yang fundamental berkenaan dengan pola-pola hidup.
  • Konseling lebih fokus pada perspektif dan sikap daripada perbuatan atau tindakan.
  • Konseling lebih berkenaan dengan pendekatan emosional daripada pemecahan intelektual.
  • Konseling merupakan layanan profesional sehingga hanya bisa dilakukan oleh konselor profesional.

Dari pengertian di atas, perbedaan bimbingan dan konseling secara umum terletak pada sifat dari tujuan yang ingin dicapai, bimbingan menekankan pada pendekatan preventif dan preservatif, sedangkan konseling pada pendekatan kuratif.

Selain itu, perbedaan bimbingan dan konseling juga terletak pada proses pelaksanaan kegiatan layanan.

Perbedaan Bimbingan dan Konseling

Perbedaan bimbingan dan konseling secara khusus dapat dirangkum dalam beberapa poin berikut:

  1. Bimbingan diberikan oleh seorang ahli di bidangnya atau siapa pun yang lebih unggul, tidak memerlukan pelatihan profesional. Konseling diberikan oleh orang-orang yang telah terlatih secara profesional untuk menangani masalah psikologis.
  2. Bimbingan bersifat preventif dan preservatif, sedangkan konseling bersifat kuratif.
  3. Bimbingan membantu individu membuat pilihan terbaik, sementara konseling membantu mengubah perspektif individu untuk membantunya mendapatkan solusi sendiri.
  4. Bimbingan adalah proses yang komprehensif menggunakan pendekatan eksternal untuk mengatasi masalah yang dihadapi, sementara konseling menggunakan pendekatan internal secara psikologis untuk menetapkan akar penyebab masalah sebelum menanganinya.
  5. Bimbingan adalah pendekatan terbaik untuk mengatasi masalah pendidikan dan karir, sementara konseling digunakan dalam mengatasi masalah sosial-psikologis dan pribadi lainnya.
  6. Bimbingan memberikan jawaban dan keputusan yang telah disiapkan untuk konseli, sementara konseling memberdayakan individu untuk menciptakan solusi yang paling tepat untuk mengatasi suatu masalah.
  7. Bimbingan bersifat terbuka, kerahasiaan bukanlah jaminan. Konseling bersifat tertutup sehingga dijaga kerahasiaan konseli.
  8. Bimbingan untuk perorangan atau kelompok. Konseling untuk perorangan meskipun dilaksanakan dalam setting kelompok.
  9. Bimbingan dapat dilakukan di sekolah, rumah, atau di mana saja sesuai dengan kebutuhan. Konseling diberikan dalam suasana khusus yang kondusif untuk memberi dan menerima bantuan dengan interview.
  10. Tujuan bimbingan adalah membantu peserta didik menyusun dan melaksanakan rencana serta melakukan penyesuaian diri dalam semua aspek kehidupannya sehari-hari. Konseling bersifat terapeutik, membantu peserta didik untuk menemukan masalah dan mencari solusi yang tepat sesuai dengan potensi dalam dirinya.

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa, persamaan bimbingan dan konseling adalah keduanya sama-sama terlibat dalam pengembangan individu peserta didik. Bagaimana membantu peserta didik agar dapat berkembang secara optimal dalam aspek pribadi, sosial, belajar, dan karir.

Perbedaan bimbingan dan konseling terutama terletak dalam hal bagaimana pendekatan dan proses kegiatan layanan itu dilaksanakan.

Posting Komentar untuk "Perbedaan Bimbingan dan Konseling di Sekolah"