Cara Mengambil Keputusan yang Cerdas agar Tidak Menyesal

Cara Mengambil Keputusan yang Cerdas

Manusia diberi karunia berupa akal dan kehendak untuk berfikir dan bertindak sesuai dengan otoritas yang dimilikinya. Termasuk dalam pengambilan keputusan atas dirinya dan orang lain yang ada disekitarnya.

Pengambilan keputusan adalah proses memilih dan/atau menentukan berbagai alternatif kemungkinan diantara situasi-situasi yang tidak pasti dengan melakukan prediksi dan estimasi prakiraan yang akan terjadi ke depan.

Sayangnya, banyak diantara kita yang belum memahami bagaimana cara mengambil keputusan yang cerdas. Bukan sekedar keputusan yang cepat namun juga efektif, tepat, dan bijak dalam mengatasi masalah, sehingga kita tidak menyesal atas keputusan yang diambil.

Dasar-Dasar Pengambilan Keputusan

Agar pengambilan keputusan lebih terarah, maka Anda perlu memahami dasar-dasar dalam pengambilan keputusan.

1. Intuisi

Intuisi merupakan pengambilan keputusan berdasarkan perasaan, bersifat subyektif yaitu mudah terkena sugesti, pengaruh luar, dan faktor kejiwaan lainnya.

Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi efektif untuk masalah-masalah yang dampaknya terbatas. Sebaliknya, jika dampaknya luas, keputusan berdasarkan intuisi seyogyanya dihindari mengingat keputusan intuitif hanya diambil oleh satu pihak sehingga hal-hal lain sering diabaikan.

Intuisi bisa jadi merupakan cara mengambil keputusan yang cepat, tetapi keputusan intuitif sulit diukur kebenarannya karena kesulitan mencari pembanding, bersifat subyektif, dan mengabaikan dasar-dasar pertimbangan yang lain.

2. Pengalaman

Pengalaman seseorang sangat membantu dalam mengambil keputusan yang baik. Pengalaman memberikan kemampuan dan pengetahuan praktis untuk memprediksi apa yang akan terjadi ke depannya.

Pengalaman bisa menjadi bekal Anda untuk mengambil keputusan yang sulit. Anda bisa segera mengidentifikasi akar permasalahan, memprediksi apa yang akan terjadi jika tidak segera diselesaikan, mencari alternatif-alternatif solusi dengan memperhitungkan dampaknya, untung-rugi, baik-buruknya dari keputusan yang akan diambil.

3. Fakta

Cara mengambil keputusan yang cerdas haruslah berdasarkan fakta. Pengambilan keputusan berdasarkan fakta akan menghasilkan keputusan yang sehat, objektif, solid, dan efektif.

Dengan menghadirkan fakta-fakta maka keputusan yang diambil memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi dan dapat diterima dengan lapang dada. Sebuah cara mengambil keputusan agar tidak menyesal di kemudian hari.

4. Wewenang

Dasar wewenang biasanya merupakan pengambilan keputusan dalam organisasi.

Cara mengambil keputusan yang baik dalam organisasi adalah sesuai dengan kewenangan, tanggungjawab, dan melibatkan pihak yang berkepentingan, sehingga keputusan menjadi jelas, tidak kabur, dan dapat diterima semua pihak.

Dalam masalah pribadi, wewenang bisa diartikan kemampuan Anda mengeksekusi alternatif pemecahan masalah yang telah disusun, apakah dalam kendali Anda dan mampu melakukannya, atau dalam kendali orang lain sehingga Anda membutuhkan bantuan orang lain. Ini perlu menjadi pertimbangan dalam membuat keputusan.

Jika keputusan yang Anda ambil tidak dalam kendali penuh Anda, maka dipastikan Anda tidak bisa mengeksekusinya, atau setidaknya Anda akan kesulitan saat akan melaksanakannya.

5. Rasional

Rasional merupakan dasar pemgambilan keputusan yang berkaitan dengan daya-guna.

Rasionalitas akan menghasilkan keputusan yang bersifat objektif, logis, transparan, konsisten dengan hasil dalam batas kendala tertentu, sehingga sesuai dengan apa yang diharapkan.

Pengambilan keputusan secara rasional mengandung beberapa hal berikut;

  • Pemetaan masalah sehingga menjadi jelas, tidak ada lagi keraguan dan kekaburan
  • Orientasi tujuan ditetapkan dengan target yang jelas dan terarah
  • Mengetahui jenis-jenis alternatif yang dipilih dan konsekuensinya
  • Memiliki preferensi yang jelas sehingga alternatif bisa diurutkan sesuai kriteria
  • Pemilihan alternatif terbaik yang berorientasi pada hasil yang maksimal

Cara Mengambil Keputusan yang Cerdas

Berikut langkah-langkah cerdas dalam mengambil keputusan.

1. Menganalisis masalah

Ketika masalah terjadi, analisalah. Lakukan analisis secara mendalam terhadap masalah yang terjadi, temukan inti/akar dari masalah tersebut, jangan hanya melihat kulit luarnya, bisa jadi masalah tersebut hanya akibat, bukan penyebab, faktor pemicu.

Analisislah masalah dengan mengumpulkan semua fakta-fakta yang ada. Seringkali hal yang terlihat sederhana menjadi sumber kegagalan dalam pengambilan keputusan yang tepat. Siapkanlah diri Anda segera untuk bertindak atas apa yang telah ditemukan dalam analisis masalah tersebut.

2. Membuat hipotesis

Susun daftar hipotesis penyebab masalah, hasil dari analisis masalah yang telah Anda lakukan. Tempatkan diri Anda dalam situasi hipotesis tersebut, dan pertimbangkan bagaimana Anda akan bereaksi dalam situasi tersebut.

Lakukan step by step, selesaikan yang bisa sesegera mungkin diselesaikan, jangan ditunda, dan jangan memaksakan diri untuk segera menyelesaikan semua masalah.

3. Menetapkan tujuan

Tetapkan tujuan berdasarkan daftar hipotesis penyebab masalah. Jika kompleksitas masalah cukup rumit, Anda bisa menetapkan tujuan antara untuk menjadi jembatan menuju tujuan akhir, yakni terentasnya masalah secara tuntas.

Dalam penetapan tujuan, perlu juga Anda pertimbangkan sifat dari tujuan tersebut, apakah bersifat tunggal atau ganda.

Tujuan bersifat tunggal apabila keputusan yang dihasilkan hanya berkenaan dengan satu masalah, artinya sekali diambil keputusan tersebut tidak ada kaitannya dengan masalah lain.

Sedangkan tujuan yang bersifat ganda apabila keputusan yang diambil menyangkut lebih dari satu masalah, artinya keputusan tersebut sekaligus memecahkan dua, atau lebih, masalah.

Tujuan ini menjadi semacam peta, petunjuk jalan untuk mengurai masalah. Ibarat pergi ke suatu tempat yang belum Anda ketahui, sulit untuk pergi ke suatu tempat jika Anda tidak memiliki peta.

Yang terpenting adalah, fokus pada tujuan tersebut. Jangan pernah berpaling dari tujuan yang telah Anda tetapkan, karena ini akan menjadi tolok ukur dari usaha Anda memecahkan masalah tersebut.

4. Mempertimbangkan segala kemungkinan

Sebelum membuat keputusan, pastikan Anda telah mempertimbangkan segala kemungkinan yang akan terjadi atas keputusan Anda tersebut. Menjadi bijaksana membutuhkan kesabaran, kumpulkan informasi sebanyak-banyaknya.

Untuk mengambil keputusan yang tepat dan cerdas, Anda harus memiliki semua fakta, jangan berdasarkan asumsi, atau “kata orang…”, karena implikasi atas keputusan yang Anda ambil, terkadang tidak hanya pada Anda sendiri, bisa jadi akan melibatkan orang lain, orang-orang disekitar Anda.

5. Berfikir jernih

Buatlah keputusan ketika Anda santai dan memiliki pikiran yang jernih, ini akan menghasilkan keputusan yang obyektif. Jangan mengambil keputusan berdasarkan suasana hati, misalkan saat kalut, emosi, bahkan saat Anda mengalami euphoria, senang yang berlebih.

Suasana hati akan menghadirkan sudut pandang subyektif terhadap suatu masalah, yang justru akan kontaproduktif terhadap keputusan yang akan Anda ambil. Tidak mengambil keputusan saat bad mood merupakan langkah yang cerdas dalam mengambil keputusan.

6. Evaluasi

Evaluasi perlu dilakukan untuk memastikan keputusan yang Anda ambil adalah keputusan yang baik, tepat, dan efektif untuk menyelesaikan masalah.

Setelah keputusan diambil dan dijalankan, lakukan evaluasi terhadap proses dan hasil yang diperoleh, apakah sudah sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan? Jika belum, cari dimana letak kekurangannya? Perbaiki dan eksekusi lagi.

Penutup

Setiap orang pasti mempunyai masalah, karena hidup itu sendiri adalah masalah. Anda tahu kenapa bayi ketika lahir pasti menangis? Karena ia tahu ketika nongol ke dunia ini, ia akan menghadapi masalah, ia tidak rela meninggalkan kenyamanan yang diperolehnya di rahim sang ibu.

Olehkarenanya, ketika kita berani hidup, maka kita harus berani menghadapi masalah. Jangan pernah lari dari masalah, karena dimanapun kita sembunyi masalah pasti akan menghampiri, bahkan mati sekalipun kita tidak akan lepas dari masalah. Bedanya, ketika masih hidup kita bisa memperbaiki atau mengatasi masalah yang kita alami, sebaliknya, itu tidak bisa kita lakukan ketika kita sudah mati.

Besar kecilnya masalah tergantung bagaimana cara kita menyikapi dan mengambil keputusan atas masalah tersebut dengan cerdas. Banyak terjadi masalah yang sebenarnya kecil menjadi besar, peribahasa Jawa, “kriwikan dadi grojokan”, air yang tadinya menetes menjadi air terjun, karena kita salah dalam mengambil keputusan, karena kurangnya informasi, dan/atau karena emosi.

Ada beberapa hal yang harus kita pertimbangkan saat mengambil keputusan agar keputusan yang diambil merupakan keputusan yang tepat dan efektif mengatasi masalah. Jangan sampai keputusan yang kita ambil justru menjadi masalah baru. Ingatlah selalu motto Pegadaian, “Mengatasi Masalah Tanpa Masalah”, dengan cara mengambil keputusan yang cerdas.

Posting Komentar untuk "Cara Mengambil Keputusan yang Cerdas agar Tidak Menyesal"